Draft Proposal

 

LAMPU RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN TINGKAT KECERAHAN DENGAN SENSOR CAHAYA PADA SISTEM RUMAH CERDAS MENGGUNAKAN FUZZY LOGIC

 

Oleh

Mohammad Adhan Nazief

1810953036

 

  

 

Program Studi Sarjana Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Andalas

2021

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kemudahan, kelancaran dan petunjuk bagi penulis dalam membuat proposal Tugas Akhir dengan judul ― Lampu Rumah Otomatis Berdasarkan Tingkat Kecerahan Dengan Sensor Cahaya Pada Sistem Rumah Cerdas Menggunakan Fuzzy Logic

Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan dan penyusunan proposal tugas akhir ini.

            Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan yang akan datang. Masukan, kritik dan saran dapat dikirimkan melaui surel penulis, yaitu adhannazief@gmail.com. Penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak.

 

Padang,      Juni 2021

 

 

                                                                                                Penulis

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

LEMBAR PENGESAHAN.. i

KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI iii

BAB I 1

1.1       Latar Belakang. 1

1.2       Perumusan Masalah. 2

1.3       Tujuan Penelitian. 2

1.4       Batasan Masalah. 2

1.5       Manfaat Penelitian. 2

BAB 2. 4

2.1       Mikrokontroler arduino ATmega 328. 4

2.2       Sensor 5

2.2.1        Sensor PIR.. 6

2.2.2        Sensor LDR.. 6

2.3       Logika Fuzzy. 7

2.3.1        Fuzzyfikasi 8

2.3.2        Aturan Dasar 9

2.3.3        Defuzzyfikasi 9

2.4       Relay. 10

2.5       Resistor 

2.7       Transistor 11

2.8       Lampu. 11

BAB III 13

3.1       Jenis Penelitian. 13

3.2       Tahap Penelitian. 13

3.3       Perancangan Sistem.. 14

3.3.1        Perancangan Menggunakan Visual Designer 14

3.3.2        Perancangan Flowchart sistem.. 15

DAFTAR PUSTAKA.. 16



BAB I

PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang

Pada era saat ini dimana semua hal dilakukan dengan otomatis seperti bangunan atau rumah cerdas (smart home system). Rumah cerdas dapat didefinisikan dari informasi dan control system yang memenuhi kebutuhan penghuninya, perangkat lunak yang mengatur komunikasi antar peralatan, dan perangkat keras yang bekerja, merupkan semua komponen yang dibtuhkan untuk membangun rumah cerdas. Jika semua automatisasi dan control rumah kita diakukan dengan baik, hal itu akan menambah kenikmatan dan kenyamanan kita dengan alat teknologi di rumah kita, kita juga dapat dapat menghemat waktu, energi, listrik dan sebagainya.

Pada perkembangan dan kemajuan industri pada saat ini lampu sangat berperan penting dalam memudahkan pekerjaan manusia. Tetapi disini lampu juga menjadi masalah bagi kita karena lampu terkadang menyebabkan kenaikan pada pemabayaran tagihan listrik, terkadang kita suka lupa mematikan lampu sehingga menyebabkan bengkaknya tagihan listrik kita, tetapi jika semua lampu yang ada dirumah kita memiliki perintah otomatis maka itu dapat membantu kita mengurangi biaya pemakaian listrik yang disebabkan hidupnya terus menerus lampu tersebut dan juga pastinya akan menambah kenikmatan dan kenyamanan kita sebagai pemilik rumah tersebut.

Penggunaan lampu otomatis dibarengi dengan penggunaan sensor di dalamnya, dengan adannya pemggunaan sensor PIR dan sensor LDR yang akan membuat lampu akan redup/mati apabila kondisi lingkungan memiliki intensitas cahaya yang terang dan lampu akan terang apabila kondisi lingkungan memiliki intensitas cahaya yang redup/kurang. Lalu pada sistem rumah cerdas ini nantinya juga akan digunakan Arduino Mega yang dimana nantinya juga akan menggunakan logika fuzzy di dalamnya, dimana mikrokontroler akan mengontrol sensor-sensor yang sudah disebutkan di atas, dimana hal ini dilakukan untuk menghemat listrik

 

 

1.2        Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan masalah yang didapatkan adalah :

1.           Apakah metode fuzzy dapat diterapakan dalam sistem mikrokontroler pengontrol cahaya ruangan/sensor LDR dan sistem pada sensor PIR.

2.           Bagaimana merancang sensor pir dan sensor LDR pada mikrokontroler.

 

1.3        Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1.           Diketahuinya cara menerapkan metode fuzzy dalam pembuatan sistem mikrokontroler pengontrol sensor LDR dan sensor PIR

2.           Diketahuniya itensitas cahaya yang diperlukan pada ruangan dengan data yang akan diambil pada sensor LDR.

3.           Diketahuinya cara membangun sebuah sistem mikrokontroler pengontrol itensitas cahaya dan gerakan pada ruangan

 

1.4        Batasan Masalah

1.           Pengujian alat akan di uji dalam miniatur rumah

2.           Chip mikrokontroler yang digunakan disini adalah Arduino Mega

3.           Penggunaan bahasa pemograman C/C++ dengan arduino IDE

 

1.5        Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah membantu dalam penghematan energi listrik dan juga memudahkan dan menambah kenyamana pemilik rumah dalam mengatur cahaya lampu dalam ruangan maupun diluar ruangan di dalam rumah cerdas ini nantinya

 

 

Penulisan tugas akhir ini disusun dalam beberapa bab dengan sistematika tertentu agar lebih mudah dipahami oleh pembaca. Sistematika tugas akhir ini terdiri dari bebarapa bagian sebagai berikut :

  BAB I             PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang dari masalah dalam pembuatan tugas akhir ini, perumusan masalah yang akan diselesaikan, batasan masalah, tujuan yang ingin dicapai, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II            TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori yang bersangkutan seperti teori komponen yang dibutuhkan dalam penelitian, prinsip kerja dan konsep-konsep yang menjadi landasan dalam penyelesaian masalah dalam tugas akhir ini.

BAB III          METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian, tahapan penelitian, blok diagram sistem, dan peralatan yang dibutuhkan baik itu perangkat keras maupun perangkat lunak akan dibahas secara rinci pada bab ini.



 

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Mikrokontroler arduino ATmega 328



ATmega 328 adalah mikrokontroler keluaran dari atmel yang mempunyai arsitektur RISC ( Reduce Intruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroler ini memiliki beberapa fitur antara lain :

Microcontroller                                     ATmega328P

Operating Voltage                                5 V

Input Voltage (recommended)             7 – 12 V

Input Voltage (limit)                             6 – 20 V

Digital I/O Pins                                    14 (of which 6 provide PWM output)

PWM Digital I/O Pins                           6

Analog Input Pins                                 6

DC Current per I/O Pin                        20 mA

DC Current for 3.3V Pin                      50 mA

Flash Memory                                     32 KB of which 0.5 KB used by bootloader

SRAM                                                  2 KB

EEPROM                                             1 KB

Clock Speed                                        16 MHz


Bagian-bagian Arduino UNO :

1.     Power USB
Digunakan untuk menghubungkan Papan Arduino dengan komputer lewat koneksi USB.

2.     Power Jack
Supply atau sumber listrik untuk Arduino dengan tipe Jack. Input DC 5 - 12 V.

3.     Crystal Oscillator
Kristal ini digunakan sebagai layaknya detak jantung pada Arduino.
Jumlah cetak menunjukkan 16000 atau 16000 kHz, atau 16 MHz.

4.     Reset
Digunakan untuk mengulang program Arduino dari awal atau Reset.

5.     Digital Pins I / O
Papan Arduino UNO memiliki 14 Digital Pin. Berfungsi untuk memberikan nilai logika ( 0 atau 1 ). Pin berlabel " ~ " adalah pin-pin PWM ( Pulse Width Modulation ) yang dapat digunakan untuk menghasilkan PWM.

6.     Analog Pins
Papan Arduino UNO memiliki 6 pin analog A0 sampai A5. Digunakan untuk membaca sinyal atau sensor analog seperti sensor jarak, suhu dsb, dan mengubahnya menjadi nilai digital.

7.     LED Power Indicator

Lampu ini akan menyala dan menandakan Papan Arduino mendapatkan supply listrik dengan baik.

 

2.2        Sensor

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang dapat dirubah menjadi besaran listrik disebut tranduser. Pada penelitian ini, digunakan beberapa sensor sebagai penerima masukan dari lingkungan luar. Berikut sensor-sensor yang digunakan :

2.2.1   Sensor PIR

PIR (Passive Infrared Receiver) merupakan sebuah sensor berbasiskan infrared. Di dalam sensor PIR ini terdapat bagian-bagian yang mempunyai perannya masingmasing, yaitu Fresnel Lens, IR Filter, Pyroelectric sensor, amplifier, dan comparator. 



          sensor PIR pada saat berlogika 1 dan 0. Pengujian ini juga diperlukan untuk mengetahui nilai tegangan output sensor passive infrared (PIR) ketika mendeteksi gerakan manusia dan tidak mendeteksi gerakan manusia. Cara melakukan pengujian ini adalah sensor harus mendapat tegangan input sebesar 5 Vdc.

2.2.2   Sensor LDR

Light Dependent Resistor atau disingkat dengan LDR adalah jenis Resistor yang nilai hambatan atau nilai resistansinya tergantung pada intensitas cahaya yang diterimanya. Nilai Hambatan LDR akan menurun pada saat cahaya terang dan nilai Hambatannya akan menjadi tinggi jika dalam kondisi gelap. Dengan kata lain, fungsi LDR (Light Dependent Resistor) adalah untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar. Naik turunnya nilai Hambatan akan sebanding dengan jumlah cahaya yang diterimanya. Pada umumnya, Nilai Hambatan LDR akan mencapai 200 Kilo Ohm (kΩ) pada kondisi gelap dan menurun menjadi 500 Ohm (Ω) pada Kondisi Cahaya Terang.

LDR (Light Dependent Resistor) yang merupakan Komponen Elektronika peka cahaya ini sering digunakan atau diaplikasikan dalam Rangkaian Elektronika sebagai sensor pada Lampu Penerang Jalan, Lampu Kamar Tidur, Rangkaian Anti Maling, Shutter Kamera, Alarm dan lain sebagainya.Input dan Output



2.3        Logika Fuzzy

Dalam logika konvensional, nilai kebenaran mempunyai kondisi yang pasti yaitu benar dan salah, dengan tidak ada kondisi antara. Prinsip ini telah mendominasi pemikiran logika di dunia sampai sekarang tentu saja, pemikiran mengenai logika konvensional dengan nilai kebenaran yang pasti yaitu benar atau salah dalam kehidupan yang nyata sangatlah tidak mungkin. Logika fuzzy menawarkan suatu logika yang dapat mempresentasikan keadaan dunia nyata.

Logika Fuzzy diperkenalkan oleh Profesor Lotfi A. Zadeh, merupakan cara untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Logika fuzzy banyak digunakan dalam proses mengambil keputusan dalam suatu sistem dan dapat digunakan mulai dari sistem yang sederhana, sistem kecil, sistem tertanam, hingga sistem kontrol. Logika fuzzy dapat diterapkan terhadap hardware, software, maupun kombinasi keduanya.


Mayoritas sistem kontrol logika fuzzy (Fuzzy Logic Controller – FLC) merupakan sistem berbasis pengetahuan (knowledge-based system) yang model fuzzy maupun kontroler logika fuzzy dideskripsikan dengan aturan (rule) fuzzy IF-THEN, yang harus dibangun berdasarkan pengetahuan ahli mengenai sistem, kontroler, kinerja, dan lain-lain. Salah satu tipe kontroler logika fuzzy dapat langsung melakukan aksi pengontrolan dan secara menyeluruh menggantikan algoritma kontrol konvensional. Namun, tipe lain fuzzy logic controller juga dapat dilibatkan dalam sistem kontrol konvensional dan menjadi bagian dari algoritma kontrol campuran, selama untuk meningkatkan kinerja keseluruhan sistem kontrol. Ada tiga tahapan dalam Fuzzy logic, yaitu: Fuzzifikasi, Aturan Dasar, dan Defuzzifikasi.

 

 


 

2.3.1   Fuzzyfikasi

Fuzzyfikasi adalah pemetaan nilai input yang merupakan nilai tegas ke dalam fungsi keanggotaan himpunan fuzzy, untuk kemudian diolah di dalam mesin penalaran.

fuzzyfikasi : x è µ(x)

 

2.3.2   Aturan Dasar

Aturan dasar dalam kendali logika fuzzy adalah aturan implikasi dalam bentuk “jika … maka …”. Aturan dasar tersebut ditentukan dengan bantuan seorang pakar yang mengetahui karakteristik objek yang akan dikendalikan. Contoh bentuk implikasi yang digunakan adalah sebagai berikut.

Jika X = A dan Y = B maka Z = C.

2.3.3   Defuzzyfikasi

Defuzzyfikasi merupakan kebalikan dari fuzzyfikasi, yaitu pemetaan dari himpunan fuzzy ke himpunan tegas.Input dari proses defuzzyfikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturanaturan fuzzy. Hasil dari defuzyfikasi ini merupakan output dari sistem kendali logika fuzzy. Defuzzyfikasi dideskripsikan sebagai

Z* = defuzzyfier (Z) (16)

dengan

Z = hasil penalaran fuzzy

Z* = keluaran kendali logika fuzzy

deffuzyfier = fungsi defuzzyfikasi  

Metode defuzzyfikasi antara lain:

1. Metode Maximum Metode ini juga dikenal dengan metode puncak, yang nilai keluarannya dibatasi oleh fungsi µc(z*)>µc 1 (z).

2. Metode titik tengah Metode titik tengah juga disebut metode pusat area. Metode ini lazim dipakai dalam proses defuzzyfikasi. Keluaran dari metode ini adalah titik tengah dari hasil proses penalaran.

3. Metode rata-rata Metode ini digunakan untuk fungsi keanggotaan keluaran yang simetris. Keluaran dari metode ini adalah nilai rata-rata dari hasil proses penalaran.

4. Metode penjumlahan titik tengah Keluaran dari metode ini adalah penjumlahan titik tengah dari hasil proses penalaran.

5. Metode titik tengah area terbesar Dalam metode ini, keluarannya aalah titik pusat dari area terbesar yang ada.

2.4        Relay

Relay merupakan alat yang dioperasikan dengan listrik yang secara mekanis mengontrol penghubung rangkaian listrik yang berfungsi sebagai penggerka kontak saklar. Relay adalah bagian penting dari banyak sistem kontrol yang bermanfaat untuk kontrol jarak jauh dan untuk pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan sinyal kontrol tegangan dan arus rendah. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid dialiri arus listrik, gaya magnet yang terjadi pada selenoid menyebabkan tuas akan tertarik sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik 


2.5        Resistor 

Resistor merupakan komponen elektronika yang nilai hambatannya berfungsi untuk membatasi aliran listrik. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor juga di sebut sebagai Ohm dan dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai dengan hukum Ohm bahwa resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm) resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu dilewatkannya.

Gambar Resistor

2.7        Transistor

2N2222 adalah transistor bipolar JUNCTION (BJT) NPN yang umum digunakan untuk aplikasi penguat atau pengalih daya rendah. Ini dirancang untuk arus rendah hingga sedang, daya rendah, tegangan menengah, dan dapat beroperasi pada kecepatan cukup tinggi. Ini awalnya dibuat dalam logam TO-18 seperti yang ditunjukkan pada gambar. 2N2222 dianggap sebagai transistor yang sangat umum, dan digunakan sebagai contoh transistor NPN. Hal ini sering digunakan sebagai transistor sinyal kecil,  dan tetap menjadi transistor tujuan umum kecil yang bertahan lama.

 


2.8        Lampu

Lampu Listrik adalah suatu perangkat yang dapat menghasilkan cahaya saat dialiri arus listrik.Arus listrik yang dimaksud ini dapat berasal tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terpusat (Centrally Generated Electric Power) seperti PLN dan Genset ataupun tenaga listrik yang dihasilkan oleh Baterai dan Aki.

Simbol lampu :


 

 

Seiring dengan perkembangan Teknologi, Lampu Listrik juga telah mengalami berbagai perbaikan dan  kemajuan. Teknologi Lampu Listrik bukan saja Lampu Pijar yang ditemukan oleh Thomas Alva Edison saja namun sudah terdiri dari berbagai jenis dan Teknologi. Pada dasarnya, Lampu Listrik dapat dikategorikan dalam Tiga jenis yaitu Incandescent Lamp (Lampu Pijar), Gas-discharge Lamp (Lampu Lucutan Gas) dan Light Emitting Diode (Lampu LED).

 

 


 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1        Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini karena terdapat pengambilan data, maka penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian juga didapatkan kesimpulan atau teori sehingga disebut juga penelitian induktif. Dalam pengambilan data dilakukan secara Experimental Research yaitu dengan sengaja memberikan suatu perlakuan atau intervensi (variabel bebas) kepada subjek penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan tersebut terhadap variabel terikat (variabel yang diteliti).

3.2        Tahap Penelitian

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pembuatan alat ini adalah sebagai berikut :



Penelitian ini dimulai dengan melakukan kajian pustaka mengenai sistem lampu otomatis. Perencanaan juga dilakukan melalui jurnal-jurnal nasional maupun internasional yang memiliki studi khusus mengenai sistem lampu otomatis, kemudian melalui internet dan buku-buku yang dijadikan sebagai acuan perancangan.

 Tahapan persiapan dan perancangan alat meliputi proses merangkai masing-masing komponen dan rancangan alat kemudian pengambilan data sehingga data yang diproleh akan dilakukan analisa mengenai kinerja alat dan setelah itu akan mengevaluasi kembali alat apakah ada masalah atau tidak selama dijalankan.

 

3.3        Perancangan Sistem



 



3.3.1       Perancangan Menggunakan Visual Designer



3.3.2       Perancangan Flowchart sistem

 



 

 

DAFTAR PUSTAKA

Putra, L. A., & Hakim, A. R. (2018). Sistem Kendali Lampu Cerdas Pada Smarthome Berbasis Android mengunakan Metode Fuzzy Logic Control. CSRID (Computer Science Research and Its Development Journal)10(1), 33-43.

Nugraha, A. W. W. (2019). Pemanfaatan Sistem Lampu Cerdas pada Untuk Peningkatan Efisiensi Energi. Prosiding8(1).

Novitasari, E., Ikhsan, A. F., & Susilawati, H. (2021). Rancang Bangun Prototype Lampu Cerdas Menggunakan Sensor Cahaya Dan Sensor Pir Untuk Ruangan Laboratorium. Jurnal FUSE-TE1(1), 8-14.

Rullah, S. F. R., & Prebianto, N. F. (2020). Lampu Cerdas Multimode Menggunakan Arduino dengan Kontrol Fuzzy Berbasis Android. Journal of Applied Electrical Engineering4(1), 10-15.

Sulistiyo, M. D. (2011). Analisis Dan Implementasi Sistem Fuzzy dan Evolutionary Programming dada Pengaturan Lampu Lalu Lintas Cerdas. Konferensi Nasional ICT-M Politeknik Telkom.

Taruk, M., & Yusuf, M. (2013). Simulasi Rancang Bangun Rumah Cerdas Berbasis mikrokontroler ATMega16. In Seminar Nasional Ilmu Komputer (SEMINASIK), FMIPA UGM (Vol. 1, No. 2, pp. 90-95).

Santoso, B., Azis, A. I., & Bode, A. (2020). Pengendalian Lampu Lalu Lintas Cerdas di Persimpangan Empat Ruas yang Kompleks Menggunakan Algoritma Adaptive Neuro Fuzzy Inference System. JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika)6(1), 29-38.

Yudianto, E., Firmansyah, F. F., Akbar, P. S. B., Nisyak, R., Maudi, F. A., & Saputri, A. N. LAMPU CERDAS ANTI MALING DENGAN PRINSIP LOGIKA MATEMATIKA BERBASIS SMS (INTELLIGENT LAMP ANTI-THIEF WITH PRINCIPLES OF MATHEMATICS LOGIC BASED ON SMS).

Revandy, K. A., Wahidah, I., & Karna, N. B. (2021). Desain Produk Smart Led Strip Yang Dapat Beradaptasi Dengan Lingkungan Menggunakan Metode Logika Fuzzy. eProceedings of Engineering8(1).

Parenreng, M. M., Damayanti, R., & Asriyadi, A. (2020). Rancang Bangun Smart Home Berbasis Internet of Things. Journal of Applied Smart Electrical Network and Systems1(02), 42-46.

 

 

 DOWNLOAD

Draft Proposal ---> LINK

No comments:

Post a Comment